Jumat, 25 November 2016

Curahan hati seorang GURU yang mulai renta...








Aku akan selalu terharu saat mendengar atau menyanyikan pujian ini:

Pahlawan Tanpa Tanda Jasa
Ciptaan: Sartono

Terpujilah wahai engkau ibu bapak guru
Namamu akan selalu hidup dalam sanubariku
Semua baktimu akan kuukir di dalam hatiku
Sebagai prasasti terima kasihku
Tuk pengabdianmu
Engkau sebagai pelita dalam kegelapan
Engkau laksana embun penyejuk dalam kehausan
Engkau patriot pahlawan bangsa
Tanpa tanda jasa…
  


Aku menutupkan jemariku dan kupanjatkan doa kepada Sang Maha Cipta, Allah Subhanahuata’ala….

Ada banyak harapan dan doaku bagi para guru-guru khususnya untuk memajukan dunia pendidikan di Indonesia, karena di daerah terpencil dan jauh dari jangkauan teknologi masih banyak anak bangsa yang rindu untuk belajar namun tak ada pengajar. Mungkin jika Allah berkehendak.…  tak ada yang tak mungkin, aku bisa ke sana untuk membantu sekadar mengajarkan baca tulis dan kasih kepada mereka yang buta akan kasih… kepada mereka yang tuli akan cinta…dan kepada mereka yang tidak berpengharapan akan masa depannya.


Tahun ini adalah tahun sepertiga kalinya dari usia guru (yang sekarang diperingati), aku menjalani hari-hari di sekolah. Bukan waktu sebentar memang, tapi terasa waktu itu sepertinya tak memberikan arti buat mu anak bangsa ku… Aku merasa banyak lalai, jauh dengan apa yang menjadi angan menjadi arti buat mereka yang membutuhkan kasih dan cinta dari seorang abdi Tanpa Tanda Jasa “GURU” yang tulus ikhlas terbebas dari pengharapan sifat duniawi, melainkan pengharapan Ridlo Ilahi.


Sungguh aku merindukan kelak murid-muridku bukan hanya orang-orang yang sukses secara ekonomi, tapi juga mereka mulia dalam AKHLAK, karena itulah yang paling aku impikan. Aku tidak tahu apa yang akan terjadi pada zaman itu, dua puluh tahun yang akan datang, zaman yang aku mungkin sudah renta atau mungkin aku yang sudah tiada.

Sungguh aku berlindung kepadaMu ya Allah dan memohon ampun kepadaNya, jika pada waktu yang sudah ku lewati ada kata dan sikap yang menyakitkan dan menyayat hati murid-muridku. Ah…rasanya menyesal  jika ku ingat dulu aku pernah membentak di antara murid-muridku, memukul meja, berteriak dengan kecang di dalam kelas, karena ketidak sabaranku dalam mendidik mereka.



Akhirnya, dihari Guru yang ke 71 (25-11-2016) ini, saya ucapkan Selamat Hari Guru… walau raga sudah renta, aku bertekad menguatkan hati untuk terus mengasah diri agar menjadi inspiratif bagi murid-muridku, Guru yang patut digugu dan ditiru. Amiin… 

Sahabat ku semua...demikian curahan hati dari seorang guru yang mulai renta. Sampai jumpa lagi dilain waktu dan cerita. Salam Guru….!!



 


 

Jumat, 24 Juni 2016

Layakkah berkah "Lailatul Qadar" kita raih....?



Sahabatku.....
1 Ramadhan 1437 Hijriah begitu cepat berlalu....hari ini adalah hari ke 19, tak terasa kita telah melalui tahapan pengharapan untuk mendapatkan Magfirah (ampunan), menuju gerbang terbebasnya dari Api Neraka , dimana didalamnya terdapat satu malam yang disebut "Lailatul Qadar", malam yang penuh keberkahan, rahmat dan ampunan. Di dalam Al-Qur'an dikatakan bahwa malam ini lebih baik dari pada seribu bulan, sama dengan 83 tahun 4 bulan. Sungguh beruntung orang yang memperoleh kesempatan beribadah pada malam itu.
Lailatul Qadar adalah malam yang amat agung, karena dipilih Allah sebagai malam permulaan "Nuzul Qur'an" atau permulaan melimpahkan cahaya agama Allah ke seluruh alam, di samping melimpahkan kesejahteraan dan kedamaian yang memancar dari hidayah Allah (Al-Qur'an) ke atas hati dan kehidupan manusia.


Firman Allah dalam surat Ad Dukhan ayat 3-5, yang artinya:


Sesungguhnya Kami menurunkannya (Al-Quran) pada suatu malam, dan sesungguhnya Kamilah yang memberi peringatan. Pada malam itu dijelaskan semua urusan yang  penuh hikmah, yaitu urusan yang besar di sisi Kami (QS    Al-Dukhan [44]: 3-5).


Photobucket


Malam tersebut terjadi pada bulan Ramadhan, karena kitab suci menginformasikan bahwa Ia diturunkan Allah pada bulan Ramadhan (QS.Al-Baqarah [2]:185), serta pada malam Al-Qadar (QS.Al-Qadr [97]: 1-5)


Dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim. Rasulallah bersabda, yang artinya:

"Barang siapa yang melakukan ibadat pada Lailatul Qadar karena didorong keimanan dan harapan mendapatkan pahala dari Allah, niscaya diampunkan segala dosanya yang telah lalu". (HR.Bukhari Muslim)  






Hakikat bagaimanakah Al-Qur'an berbicara soal tanda-tanda Lailatul Qadar..?

Dalam surah Al Qadr [97] ayat terakhir, Allah menyebut tanda-tandanya: "Salaamun hiya hatta matlail fajr"- "kedamaian atau kenikmatan hakiki (terjadi) pada malam itu hingga terbit fajar". Jadi jelas bahwa tandanya tidak bersifat lahiriah, karena kedamaian itu adalah sesuatu yang dapat dirasakan. Maka barang siapa yang mendapatkan Lailatul Qadar, dia akan merasakan kedamaian atau ketenangan yang luar biasa dalam dirinya pada malam itu hingga terbit fajar.



Itu sebabnya dalam surah Ad Dukhan [44] ayat 3.
Pertama, Lailatul Qadar disebut sebagai Laylatun Mubaarakah, karena kedamaian hati yang bersumber langsung dari Allah adalah berkah yang paling tinggi. Ia bagaikan air sejuk bagi seorang musafir yang kehausan.


 


Yang kedua, Al-Qur'an adalah sumber pengetahuan tertinggi, oleh karena itu kebenaran tidak diragukan. Ia hanya dapat dicapai oleh derajat keintelektualan yang paling tinggi, intelek kenabian. Maka kalau kita bisa mendapatkan percikan (saja) pada malam Lailatul Qadar, berarti berkah itu adalah kenikmatan dan sekaligus berkah yang paling tinggi.

Rasulullah Salawlahu'alaihi Wassalaam bersabda, yang artinya: "Carilah Lailatul Qadar pada sepuluh malam terakhir, pada malam ganjil". (Riwayat Bukhari dan  Muslim).

Tapi, jika kita benar-benar berkeinginan mendapatkan Lailatul Qadar, kita sebaiknya harus melakukan "Qiam Ramadhan". Yaitu menghidupkan sepanjang masa bulan Ramadhan, siang dan malam dengan taklim (belajar), ibadah, zikir, sholat sunah dan qira'ah (tadarus dan tela'ah) Al-Qur'an; memusatkan seluruh pintu indra yang memungkinkan dosa dan pikiran-pikiran buruk hinggap di hati kita.




Oleh karena itu, marilah kita sejenak merenung.........Apakah kita sudah layak menjadi pilihan-Nya dalam mendapatkan berkah-Nya malam Lailatul Qadar.......?? 
Semoga.......sejak awal shaum kita sudah mulai berusaha agar menjadikan salah seorang pilihan Allah SWT dalam mendapatkan keberkahan malam Lailatul Qadar....... 

Akhirnya pada kesempatan ini......Penulis mengucapkan  "Selamat menjalankan ibadah Shaum", semoga amal ibadah kita diterima Allah SWT. dan tentunya dalam kelompok orang-orang yang diberikan keberkahan malam Lailatul Qadar...... amin....

Salam Ukhuwah


Photobucket









Sujud ku....



 photo 15AD4A17-DB06-4D3C-89E7-7281AAE6227F.gif


Sahabatku.......
Semua yang mengharap rahmat dari Allah, 1 Ramadhan 1437 Hijriah begitu cepat berlalu, terasa update artikelku semakin jarang. Penyebabnya tiada lain, mandegnya inspirasi yang biasanya cepat tersimpan pada ruang ini. Telah mencari inspirasi kemana-mana, sekalinya dapat malah tidak segera ditulis..... yang tadinya teringat malah jadi lupa,

Sahabatku.....
Hari ini adalah hari ke 19, tak terasa kita telah melalui tahapan pengharapan untuk mendapatkan Magfirah (ampunan), menuju gerbang terbebasnya dari Api Neraka , yang senantiasa kita nantikan  pula pemberian janji Allah bagi hamba-hambanya yang konsisten dan istiqomah dengan amal ibadah yang telah dilakukan,  pada sepuluh awal dan sepuluh pertengahan hari dari Bulan penuh Berkah, Ramadhan.  Semoga.....




“Ya Rabb.... kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi.

Aku mohon dengan keperkasaan-Mu dan kehinaanku agar Engkau menghiasi aku. Aku mohon kekuatan-Mu dan kelemahanku, dengan kekayaan-Mu dan kebutuhanku kepada-Mu. Inilah ubun-ubunku yang pembohong dan penuh dosa ada di hadapan-Mu. Aku hamba-Mu, dosa-dosaku amat banyak, dan aku tidak mempunyai majikan selain Engkau. Tidak ada tempat berlindung dan lari dari-Mu melainkan kepada-Mu jua. 



 photo p3.gif


Aku meminta kepada-Mu sebagai orang miskin; aku beribadah kepada-Mu dengan tunduk dan merendahkan diri; aku berdoa kepada-Mu dengan perasaan takut dan sabar. Aku mohon kepada-Mu sebagai permohonan orang yang lehernya tunduk kepada-Mu, patuh kepada-Mu, dengan air mata berderai dan hatinya hina dina.


 

Wahai Dzat yang aku berlindung kepada-Nya mengenai apa yang aku cita-citakan, wahai Dzat yang aku berlindung kepada-nya dari apa yang aku takutkan, tidak ada orang yang dapat menambal tulang yang Engkau patahkan, dan tidak ada yang dapat mematahkan tulang yang Engkau balut.

Allaahu Akbar......



 photo rain-1YPD4-10I-normal_zpsc350a88c.gif


 

Kamis, 03 Maret 2016

Kumpulan Pilihan Kata Mutiara FB ku

 photo p15.gif






Sahabat....Kata-kata mutiara hikmah sering kali tidak hanya sekedar dicari, diperoleh dan dibaca. Namun juga sebagai panduan dalam menentukan langkah-langkah dan tindakan dalam menyusuri jalan kehidupan yang semakin hari semakin berliku.

Kumpulan kata bijak tentang perasaan jiwa ini... akan memaparkan mutiara hikmah berupa nilai-nilai keimanan, ketulusan, kasih sayang dan persahabatan yang pernah saya tulis dalam Status Facebook. Perasaan jiwa tentunya tidak akan habis dibahas jika hanya dengan kata-kata saja, namun setidaknya disini saya mencoba untuk mengolah rasa menjadi  inspirasi bagi kita semua. Semoga ungkapan hati dalam mutiara kata ini, menjadi lebih nyata dan natural....karena hadir disaat hati sedang bicara.

Selamat menyimak, semoga bermanfaat.


  
"Perjalanan jauh yang di isi dengan kebersamaan, pasti akan terasa singkat dan menyenangkan".

edisi: kebersamaan_30 April 2015 








Kinerja yang bermakna adalah kinerja yang berangkat dari hati yang ikhlas. Melalui ketajaman hati yang ikhlas pekerjaan selalu dilakukan, karena tahu semua itu akan menjadi manfaat untuk sesama sekalipun tidak dimintanya. Tetapi, ketika orang meminta.....maka itu akan menjadi prioritas dalam pekerjaannya.

Hanya…..IKHLAS itu seperti yang mudah diucapkan, tetapi sulit dilaksanakan….. Wallahu a’lam bish-shawabi.

 belajarikhlas_7 November 2015



 
Banyak jalan menuju kesuksesan, tapi ingat banyak jalan juga menuju kegagalan..... Yang pasti, variabel tetap dari kesuksesan adalah pengalaman kita gagal. Selamat bekerja sahabat !

 19 Desember 2015






Dalam hitungan waktu ,setiap detik, setiap menit, dan seterusnya...Tercurah kenikmatan dari Allah SWT tak ada hentinya. Saya belajar bersyukur dengan menerima apapun yang saya alami hari ini, karena rasa syukur nyata membuat pikiran saya lebih jernih dan hati tentram-bahagia.
Terasa sekejap mata, 2015 menjadi 2016....entah apa gerangan yang terjadi, kenikmatan itu kah? atau semakin nyatanya, bahwa memang hidup di dunia ini persinggahan sesaat menuju kehidupan abadi kelak....?

 tahunbaru_31 Desember 2015




Kadang inspirasi cemerlang yg telah kita buat, menjadi lebih berarti bagi orang lain. Dengan landasan KEIKHLASAN, Kita istiqamah melakukan kebaikan itu dengan berharap… Allah akan mendatangkan berkah yang akan terasa bagi semua pihak.
Sangat disayangkan…jika menjadi bangga akan diri, padahal mungkin hidup itu ada dibalik keberkahan Allah dari kebaikan orang lain…. 

refleksihati_2 Mei 2016






Akhirnya.….
Tiada satupun di dunia ini yang abadi, termasuk "ketegaran hati".
Yaa rahmaan, yaa rahiim .....
Hanya Engkau yang dapat membolak-balikkan hati manusia, hilangkanlah semua kegundahan hatiku.
Hamba sadar….betapa berat ujian yang Engkau tebar untuk menguji hamba-Mu.
Hamba sadar….hamba tak punya daya, maka tolonglah hamba dalam menempuh ujian yang Engkau berikan. Amiin….
Ketika hamba sebagai manusia biasa....

rahasiadibalikrahasia_16 Pebruari 2016

 


Kadang kita terperangkap oleh pikiran... "waktu adalah uang", tanpa uang kualitas kerja kita separuh menjadi hilang.
Setiap orang secara kuantitas memiliki jumlah waktu sama, tetapi berbeda dalam kualitas.
Agar waktu menjadi efektif dan efisien, gunakan kacamata hati keimanan bahwa... "waktu adalah ibadah". 

refleksihati_23 Januari 2016




 
Sesuatu hal kecil kadang kita SEPELEKAN, padahal keberkahan yang BESAR siap diberikan Allah... karena hal kecil itu, akan sangat berarti buat orang disekitar kita.
Hanya sayang...keberkahan itu musnah, karena kelalaian kita sendiri...

refleksidiri_9 Januari 2016








SATU sasaran dalam meraih keinginan...RIBUAN kenikmatan, jika kita dapat mensiasatinya. Bahkan dibalik kesusahanpun, Allah sebetulnya menyimpan pintu kebahagiaan....hanya karena terlanjur Su’udzon manusia pada Allah SWT, akhirnya malah petaka yang berkepanjangan dirasakannya, nauzubilahiminzalik...

5 Januari 2016 





Demikian sebagian kumpulan pilihan kata mutiara yang pernah menggores hati dan tertuang dalam status facebook. Semoga ada hikmah dibalik peristiwa ini. 

Akhirnya saya ucapkan terima kasih kepada semua sahabat setia yang sudah berbagi hati disini, dan sampai jumpa dilain karya dan peristiwa. Salaam.....


Cermin Kehidupan photo FunPhotoBox_030731ucmvvz.gif