Rabu, 30 Mei 2012

Ungkapan Rasa di Pelepasan Siswa SMKN 6 Bandung






Perpisahan itu hanya perpisahan sebuah benda dengan benda lain sehingga jaraknya terpaut lebih jauh dari kedudukannya semula. Tapi bisa juga perpisahan adalah menjauhnya suatu ikatan batin (hanya ikatan batin saja) dari seseorang terhadap seseorang lainya ataupun dengan objek yang mempengaruhi batin seseorang itu atau berpisahnya seseorang selamanya tanpa pernah bisa berkomunikasi lagi.

Perpisahan ini bukanlah akhir dari segalanya.....tapi merupakan proses untuk mencapai masa depan yang lebih baik.


Perpisahan sekolah merupakan hal yang spesial karena semuanya berkumpul untuk merayakan satu kemenangan sekaligus berpisah. Perpisahan yang terjadi dengan tujuan agar kita bisa meraih pendidikan yang lebih baik dan lebih tinggi lagi. Semuanya demi masa depan yang lebih baik. Perasaan yang dirasakan pastinya bercampur aduk. Ada yang sedih, senang dan sebagainya. Tapi ini semuanya pasti membawa makna sendiri bagi kita semua.  




Dalam tulisan saya kali ini ..... mengenai hal penting untuk dimaknai di acara Pelepasan Siswa SMKN 6 Bandung pada tanggal 29 Mei 2012. Yaitu tentang ungkapan rasa seorang Bapak Kepala Sekolah, Drs. Husen, M.Si. kepada wisudawan-wisudawati SMKN 6 Bandung. Juga dilengkapi dengan beberapa dokumen menarik dari kegiatan tersebut.

Yu.....mari kita simak berikut ini........




Para Siswa SMKN 6 Bandung Tahun Pelajaran 2011-2012 yang Bapak cintai dan banggakan, yang sebentar lagi akan menjadi alumni......
Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmat dan KaruniaNya kepada kita sekalian.




Anak-anakku yang budiman.....
Keberhasilan lulus dari SMKN 6 Bandung bukan akhir dari perjuangan dalam menuntut ilmu. Tetapi merupakan langkah awal yang sangat berat untuk memulai berkompetisi di luar kampus SMKN 6 Bandung yang kita cintai dan banggakan, baik yang akan bekerja, berwirausaha maupun yang akan melanjutkan ke perguruan tinggi.




Persaingan tersebut di atas....anak-anakku, InsyaAllah akan dilalui dengan mudah jika selama ananda menuntut ilmu di sekolah yang kita cintai dan banggakan selalu belajar dengan baik, ulet dan tekun....diirngi dengan usaha dan do'a, karena pihak sekolahpun sudah memfasilitasinya. Sesuai dengan kalimat "Manjadda Wajadda".....siapa yang bersungguh-sungguh, dia yang akan berhasil. Karena dengan kerja keraslah segalanya dapat diraih. Dan bagi ananda yang telah berhasil, perlu diingat, bahwa:
  • Keberhasilan patut disyukuri dengan perbuatan yang baik dan positif.
  • Jika hasil yang dirasakan belum optimal, segeralah berusaha memperbaiki diri agar kegagalan tidak terulang lagi di masa yang akan datang.
  • Ingatlah selalu SMKN 6 Bandung. Semoga setiap alumni bisa selalu berprestasi dalam berbagi bidang kehidupan.

Anak-anakku.....
Ternyata ananda sudah 3 tahun di SMKN 6 Bandung ini, dan akan meninggalkan kenangan yang indah, tidak indah, menjengkelkan, menyedihkan, menggelikan, mengharukan, dan sebagainya. Semuanya memang sudah berlalu..... tetapi tetap dikenang.  




Anak-anakku.....
Jadilah engkau seperti matahari, yang tidak pernah pilih kasih menyinari sinarnya. Salah satunya menyinari bulan, sehingga bulanpun bisa turut bersinar.....meski sinarnya tak seperti sinarnya matahari.




Eratkanlah tali silaturahmi bagi alumni yang sudah berhasil......bagikanlah informasi secepatnya. Begitu pula bagi alumni yang keberhasilannya masih tertunda, untuk senantiasa menghubungi sekolah melalui HUBIN atau BKK. Mudah-mudahan kenangan tentang SMKN 6 Bandung, akan selalu memacu ananda untuk mencapai tujuan yang diharapkan.....dan menjadi kesatuan alumni yang siap membantu perkembangan dan kemajuan SMKN 6 Bandung.




Lanjutkan karya mu.....demi kemajuan nusa dan bangsa.
Wabillai Taufik Walhidayah.....Wassalaamu'alaikum Wr.Wb.......

Bandung, 29 Mei 2012
Kepala SMKN 6 Bandung,
Drs. Husen, M.Si.



Suasana kemeriahan di Wisuda an SMKN 6 Bandung.




Upacara Adat,...mapag siswa para wisudawan-Wisudawati, yang diwakili oleh siswa berprestasi dari setiap jurusan



Dalam Upacara tersebut di atas, diiringi gamelan dan sekar tradisional jawa barat oleh siswa dan siswi SMKN 6 Bandung, atas bimbingan ibu Dra.Dini.




Ternyata...SMK pun bisa ya....berkesenian. dan memang harus bisa....cantik-cantik lagi..




Ternyata ada Nasyid nya  ......salut dah buat kalian.....


Weyyy.....bisa main musik angklung juga ya.....?






Bapak Wakasek Kesiswaan (Drs. Adhi Mujiono) , turut memeriahkan acara tersebut dengan menampikan suara emasnya. Pantesan siswanya pandai berkesenian...ternyata, ini biangnya....he...


Drs. Dedi Hermadi, M.MPd. selaku Pengawas SMK di wilayah Kota Bandung,  juga berkesempatan dalam memberikan sambutan  di acara ini..... Terima kasih atas sambutannya pa.....Semoga SMKN 6 Bandung dapat terus berkiprah dalam memajukan dunia pendidikan di negeri tercinta ini. amin.....


Bapak Kepala Sekolah ( Drs.Husen, M.Si.) didampingi Ibu, sedang berbincang-bincang dengan Pengawas SMK Wilayah Kota Bandung ( Drs. Dedi Hermadi, M.MPd.).


 Maaf ya....ikut mejeng nih........sok, coba cari...mana saya.....?  he....


Sudah ah.......
Kita lihat saja yu........bagaimana suasana di acara Wisudaan SMKN 6 Bandung Periode 2011-2012 dalam bentuk lebih nyata lagi.....ayo...selamat menyaksikan.





( sampai jumpa lagi dilain cerita dan prestasi....... )










Rabu, 18 Januari 2012

Surat untuk anak-anak ku........





  

Sore itu aku bergegas untuk pulang kerja. Saat itu memasuki minggu ke-3 di awal tahun 2012. Kakiku sibuk mengayuh sepeda tuk menuju rumah karena hari nampaknya mau turun hujan. Selalu berusaha untuk hidup sederhana mungkin, menjadi kebiasaanku sejak masa kecil dulu hingga sekarang telah berkeluarga. Aku ingin anak-anak dan istriku merasa bangga menjadi bagian dari kehidupanku, dalam kesederhanaan.




Kuakhiri pada perjalanan pulang dengan ucapan salam tepat didepan pintu masuk rumahku. Aku pun tersenyum sambil berharap keajaiban terjadi hari ini. Namun senyumku itu seolah lenyap ditelan bumi ketika tiba-tiba pembantu yang membuka pintu rumahku. Lantas aku bertanya  ”teh, de Nada (anak bungsuku dari 3 bersaudara) sudah pulang...?". Dia menjawab..."belum pak....." Hanya itu yang terucap jawaban pertanyaanku setiap hari pulang kerja...sepi rasanya hidup ini.....





Aku terdiam. Langkahku terhenti dan jantung ku berdetak sangat cepat. Rasa lelahku yang hampir hilang, seketika musnah...kelelahan menghimpit ragaku. Akhirnya kupalingkan pandanganku ke  kucing Michi, Hibam dan Prikitiw peliharaanku. Dan aku pun berlalu dari hadapan pembantu dengan wajah dingin. Aku fikir dia pasti paham dengan apa yang sedang kurasakan saat itu.




Dalam perjalanan menuju ruang keluarga yang sepi, sungguh banyak yang hinggap dipikiranku. Aku bingung ...inikah kegalauan  yang juga pernah dirasakan oleh ayah lain...  yang kehidupannya semua diisi oleh kesibukan duniawi...?

Aku kadang tak paham dengan makna Rumahku adalah Sorga ku saat ini. Waktu kecil aku pernah merasakannya, ketika ayah dan ibu  masih berada di sampingku. Masa kecilku begitu indah...aku tidak pernah kehilangan nafas ayah ibuku ketika aku pulang sekolah, tapi ketika ayah ibu belum pulang, aku selalu menunggu didepan pintu rumahku agar ayah dan ibu segera pulang...walau itu pun hanya sekali-kali saja.

Tapi itu semua telah berlalu. Akankah suasana kembali sayang. Aku sangat merindukan kehadiran anak-anakku dan lainnya, ketika aku lelah setelah pulang bekerja.




Aku masih terpaku di tengah rumah dekat sofa tempat aku biasa melepas lelah sambil menonton televisi. Kulemparkan pandangan kosong ke pintu masuk. Kucing kesayanganku menjadi saksi retaknya ketegaranku. Suara musik mengalun dalam acara televisi, kurebahkan tubuh ini di sofa....akhirnya pikiran kosongku terbawa ke alam mimpi.




Binatang piaraanku menggaruk-garuk sofa tempat aku tertidur, membangunkan pikiran kosongku dalam tidur. Hanya inilah yang dapat sedikit menghibur kegundahan hati, lalu aku ajak bicara binatang kesayanganku...mata nya bersinar menatap wajah ku seolah dia mengerti apa yang ku katakan. meaaoooong.......!! Subhanallah.....

Azan manghrib telah berkumandang, aku bersujud dihadapan-Mu ya Rabb....

Ya Allah.....
Sekiranya aku diberikan cinta,
jatuhkan cinta ku padanya (anak-anakku dan istriku)....
yang melabuhkan cintanya pada-Mu,
agar bertambah kekuatanku untuk mencintai-Mu.




Aku adalah ayahmu, Anakku. Aku tak tahu bagaimana atau dengan bahasa seperti apa agar kau yakin bahwa aku adalah ayahmu yang sangat mencintaimu. Ayahmu inilah seorang lelaki yang telah menjadi lantaran bagi kelahiranmu ke dunia. Seorang lelaki yang diberi kepercayaan Tuhan untuk menaburkan benih-benih cinta dalam rahim ibumu yang gembur dan subur. 

Anakku, aku adalah ayahmu. Kau boleh coba membuktikannya dengan mengumpulkan semua kawan sebayamu yang senantiasa bermain-main denganmu. Kalian pun boleh memasang banyak ekspresi yang kalian mampu untuk mengelabuiku dan aku akan tetap dapat menunjukmu dengan jitu. Kalian, kau pun anakku, boleh menyangkalnya untuk memberikan ujian yang lebih sulit kepadaku walaupun aku telah memilihmu, tapi aku tidak akan sedikitpun menjadi ragu karena aku tahu dan yakin akan hatiku yang telah benar-benar terikat takdir Tuhan padamu.
Aku akan mengenali raut wajahmu, hapal aroma tubuhmu, menemukan pahatan-pahatan kalam Tuhan yang menunjukkanmu padaku dari tiap serat rambutmu.


Sepanjang waktu dan musim yang berlalu, harapan dan kerinduan akan selalu mengemuka, tetapi kau anakku, adalah penawar bagi segala jenuh dan kesedihan yang mengiringinya, ku berharap kau cepat pulang anakku. Dengan ketiadaanmu kini aku akan selalu yakin bahwa engkau sebenarnya sudah ada dalam perjalanan pulang.




Waktu sudah menjelang tibanya azan Isya, tapi entah mengapa rumah ini begitu terasa lama sepinya. Aku teringat ketika anak bungsuku menangis dikamarnya, bersamaan dengan itu..aku mendapatkan SMS dari kakak perempuannya yang sulung, dia sudah beranjak dewasa dan mau mencoba hidup mandiri dengan mengontrak rumah dekat kampusnya...isi SMSnya sangat mengejutkan hatiku, begini:

...." hai...bapak popoh..!! (aku menjerit sedih, biasanya anakku selalu memanggil "Ayah" tiba-tiba memanggil nama ku). bapak tu udah tua.....jangan pacaran lagi...!!kasihan si Ade, sekarang dia ingin pergi ke rumah kontrakan kakak...ade ngga betah tinggal di rumah......"  Allahuakbar...ya Allah...dosa apa yang telah aku perbuat selama ini, sehingga aku mendapatkan ujian begini beratnya......


Photobucket



Aku tak menghiraukan tuk membalas SMS anak sulungku...langsung ku bergegas menghampiri anak bungsuku yang sedang menangis dikamarnya. De.....knapa de nangis..? ayah minta maaf jika memang ada salah, jangan tambah lagi ujian ini menimpa pada ayah....ayo nak.... bicara lah....

Aku menangis tak kuat melihat bisunya anakku tuk bertutur, aku coba bicara.....berdasarkan pada isi SMS yang disampaikan kakaknya. De....ade harus yakin akan kasih sayang ayahmu, buat apa ayah selalu mengaji di tempat pengajian kalau akhirnya malah menyakiti anak-anaknya....ayah dengar ade punya pemikiran bahwa ayah pacaran lagi.....kenapa...? mang selama ini ayah nggak pernah memperhatikan anak-anaknya....termasuk ade...? malahan justru ayah yang hampir setiap saat menemani ade dan kakak di rumah ini, sedangkan Ibu hampir disibukan pekerjaannya dikantor dan sering meninggalkan kita di rumah ini.....



Ya...Rabb, kadang aku tidak sadar bahwa anak-anak ku sudah mulai merangkak dewasa...aku bangga dan  bersyukur memiliki ke-tiga anakku ini, aku yakin mereka itu sayang sama ayahnya sehingga terjadi hal tersebut di atas. Dan akhirnya aku kirim ketiga anak-anakku melalui SMS ketika itu juga....karena si bungsu nggak mau menjawap apa yang aku sampaikan, walaupun aku sudah berusaha agar dia mau bicara langsung sama ayahnya.

 ...."Ka...de.....Ayah bangga mempunyai anak yang sangat perhatian sama ayahnya, sehingga terjadi kekhawatiran itu, walaupun menurut ayah itu sangat berlebihan. Ayah mohon maaf kalau memang selama ini mugkin ayah kurang memberikan perhatian sama kalian, InsyaAllah ayah akan tunjukkan lebih besar lagi, bahwa ayah sangat sayang sama kalian. Sudah...sekarang kakak, ade....hilangkan prasangka buruk sama ayah, ayah tidak akan pernah tuk menyakiti anak-anaknya, ayah tidak mungkin punya pacar, karena itu bukan sesuatu yang akan membahagiakan ayah, malah sebaliknya. Yang Ayah harapkan selama ini adalah kehangatan di rumah ini...mari kita ciptakan "Rumahku adalah Sorga ku"....Ayah akan mencoba untuk selalu bersyukur pada Allah SWT, dalam keadaan suka maupun duka, tawa maupun tangis, senang maupun benci.........walaupun ini berat tuk dihadapi.......
Anak-anakku....ayo semangat...belajarlah dengan baik ya......ayah akan selalu mendo'akanmu, agar kalian mendapatkan kebahagiaan di dunia dan akhirat, dan kelak mendapatkan pendamping hidup yang dapat memperdulikan perasaan hati kalian....Amin".




Azan Isya tlah berkumandang, aku bersiap tuk melaksanakan sholat Isya.... tiba-tiba terdengar suara mobil berhenti dihalaman rumahku, aku buka pintu depan rumahku....Alhamdulillah, ternyata anak bungsuku pulang bareng bersama istriku..............









Senin, 09 Januari 2012

Selamat Ulang Tahun Sahabat.......




Sahabat.... aku gak akan ada jika kau tak ada
karena mu...... aku berarti
karena mu juga..... aku punya alasan untuk terus menatap masa depan
Tanpamu aku kosong..... kerena memang hanya sahabat yang menjadikan aku manusia bermakna.

Abu Sulaiman Ad-darani
Selamat Ulang Tahun ya.....




Puisi
bingkisan Ulang Tahun
untuk sahabat ku
    
  • Abu Sulaiman Ad-darani
Hari hari lewat, pelan tapi pasti
Hari ini aku menuju satu puncak tangga yang baru
Karena aku akan membuka lembaran baru
Untuk sisa jatah umurku yang baru…

Daun gugur satu-satu
Semua terjadi karena ijin Allah
Umurku bertambah satu-satu
Semua terjadi karena ijin Allah

Tapi… coba aku tengok kebelakang
Ternyata aku masih banyak berhutang
Ya, berhutang pada diriku…
Karena ibadahku masih pas-pasan…

Kuraba dahiku…
Astagfirullah, sujudku masih jauh dari khusyuk
Kutimbang keinginanku….
Hmm… masih lebih besar duniawiku

Ya Allah….
Akankah aku masih bertemu tanggal dan bulan yang sama di tahun depan?
Akankah aku masih merasakan rasa ini pada tanggal dan bulan yang sama di tahun depan?
Masihkah aku diberi kesempatan?

Ya Allah….
Tetes airmataku adalah tanda kelemahanku
Rasa sedih yang mendalam adalah penyesalanku
Astagfirullah…

Jika Engkau ijinkan hamba bertemu tahun depan
Ijinkan hambaMU ini, mulai hari ini lebih khusyuk dalam ibadah…
Timbangan dunia dan akhirat hamba seimbang…
Sehingga hamba bisa sempurna sebagai khalifahMu…

Hamba sangat ingin melihat wajahMu di sana…
Hamba sangat ingin melihat senyumMu di sana…
Ya Allah,
Ijinkanlah…..